Walau aku ini nasionalis, darah chauvinis yang mendidih-didih juga dipompa jantung dalam tubuhku. Mendengarnya aku jadi gerah. Tapi tentu saja pertanyaan setengah menjatuhkan ini tak bisa ditanggapi dengan marah-marah. It won't help. Harus dengan pembuktian.
Harus diakui bahwa bisnis pariwisata di Sumatera tidaklah semaju di Jawa. Dua hal alasannya: Pertama, orang Melayu memang agak gagap pariwisata. Karena inti dari pariwisata adalah pelayanan penduduk setempat pada pendatang. Orang Melayu agak sulit melayani orang lain. Watak kami, watak majikan, jadi maaf-maaf ya..
Kedua, di era pemerintahan terpusat dulu, walau Sumatera banyak memberi pemasukan buat kantong pemerintah dari segi perkebunan dan tambang, namun kembalinya ke tanah kami dari
Kenapa TV jarang meliput Sumatera? Ehm.. aku rasa itu sih kawanku saja yang jarang nonton TV. Wong, aku sering mendapati tempat-tempat keren di Sumatera diliput di TV seperti dalam acara-acara dokumenter alam dan petualangan di TV 7 dan Trans TV. Mungkin memang tak sebanyak liputan tentang Jawa, Bali, dan
Dari Merak, menyeberanglah kawan via kapal fery ke pintu gerbang paling ujung di Sumatera, Bakauheni. Kawan bisa berbelok dari Kalianda ke barat menuju pantai. Pantai disana lumayan oke, yah standar pantai wisata lah. Kelebihannya adalah dari
Tapi di Lampung ini, Way Kambas lah primadonanya. Ekosistem dataran rendah ini mengkoleksi ketapang, cemara laut, dan meranti dari dunia tumbuh-tumbuhan. Dari kerajaan hewan, dikoleksi pula badak, gajah, harimau, tapir, siamang, bangau sandang lawe, bangau tong-tong, sempidan biru, kuau, pecuk ular, sampai bebek hutan.
Masih ingin menjelajahi hutan? Sumatera masih punya Taman Nasional Kerinci Seblat.
Jangan lupa mampirlah ke kampungnya mpek-mpek,
Masih di Sumatera Selatan, di kabupaten Lahat tepatnya, bercokol sebuah bukit yang puncaknya terlihat seperti ibu jari mengacung dari kepalan tangan. Warga setempat menyebutnya bukit Salero. Bukit unik ini biasa dijamah oleh para pemanjat tebing dari universitas-universitas se-Indonesia.
Kalau Kawan menyeberangi selat ke arah timur Sumsel, berlabuhlah di Bangka
Namun pantai-pantai di tepi barat Sumatera juga tak kalah hebat seperti Pantai Carocok. 60 km jaraknya dari kota Padang, Rp 2000,- tiket masuknya, maka silahkan nikmati jembatan apung yang dibuat dari kayu menjorok ke tengah laut dan salah satunya menuju ke Pulau Kereta. Pada tiap persimpangan jembatan ada gazebo tempat bersantai. Untuk mencapai pulau, pengunjung tinggal berjalan melintas laut, kira-kira 100 meter dari bibir pantai. Pulau Kereta menawarkan nuansa keindahan batu-batu laut dan karang laut.
Selain suku Anak Dalam di Jambi itu, para antropolog observers selalu tertantang untuk mendalami kepulauan Mentawai di seberang pesisir Sumatera Barat. Orang-orang proto-Melayu ini menato sekujur tubuh untuk menunjukan status dan perannya dalam komunitas.
Bila kembali ke pulau utama, mampirlah ke Paris van Sumatera, Bukit Tinggi.
Bila Kawan masih ingin melanjutkan penjelajahan ini, mampirlah ke kampung kami, dekat dari Bukit Tinggi, di tepi Danau Maninjau. Danau vulkanik ini, sungguh Kawan, memiliki panorama tak terkira indahnya. Anda bisa mengelilinginya dengan sepeda motor, seharian saja, atau mendaki kelok 44 dan menikmati genangan luas ini dari ketinggian di Embun Pagi atau Puncak Lawang. Jangan sebut diri Anda seorang paraglider sejati kalau belum terjun dari Puncak Lawang dan turun mengapung-apung sampai Bayur di tepi danau. Sudahlah, datang saja dulu, maka Kawan tak akan menuduh ku pembohong setelah terkagum-kagum sendiri dengan cerminan yang luas ini.
Sumatera memang pulau seribu danau di Indonesia, selain Maninjau, ada juga Singkarak, Danau Atas, Danau Bawah, dan, kawan sudah barang tentu kenal, Danau Toba yang besar. Bagiku pribadi, danau ini adalah salah satu keajaiban dunia yang menari-nari di depan mata kita orang Indonesia. Saking luasnya danau ini jadi terlihat seperti laut dengan pulau Samosir yang bercokol di tengahnya. Kalau Kalian ingin bertandang kesana, ikutlah aku sekalian. Aku juga belum pernah. Pasti seru menikmati keindahan alam disana sekaligus mempelajari kebudayaan tradisional Batak.
Buat para pemberani, silahkan lanjutkan perjalanan sampai Serambi Mekah, Aceh. Perseteruan GAM dan TNI , dan tsunami sedikit banyak membuat terhambatnya perkembangan pariwisata di provinsi ini. Semenjak perdamaian yang telah tercipta, geliat pembangunan mulai terasa disana. Mari kita berdayakan provinsi Aceh Darus Salam ini, terutama titik-titik yang berpotensi wisata karena aku yakin Aceh juga hebat alam dan kebudayaannya, hanya saja kurang eksplorasi.
Selayang pandang di Sumatera telah kita lalui. Aku bukannya ingin berlagak-lagak Kawan, hanya ingin memperkenalkan bahwa
Enjoy your planet and let’s get lost !